Sultan Padang Restaurant Menggigit Selera di New Taipei City

 Sultan Padang Restaurant yang Menggigit Selera 

di New Taipei City







Taipei City, Admin,  Jumat, 31 Mei 2024

Salat Jumat di  Masjid Raya Kota Taipei barusan tuntas. Khatib Yacob Ma, berhutbah dalam Bahasa Mandarin dan Inggris pada penggalaan pertama dan kedua. Berwasiat tentang ketaqwaan, menghimbau jamaah bersiap mengadapi  Idul Adha,  sejarah haji dan kurban sejak Nabi Adam, Habil dan Qabil, Nabi Ibrahim mengorbankan putranya Ismail yang digantikan domba, hikmah berhaji dan berkurban dengan  kemuliaan dan keutamaan berhaji dan berkurban itu.




Di mana santap siang?, kata Sutan Saga Jantan (SSJ) kepada putranya Sutan Mantari (SM) Sementara "induk barehnya", Siti Rabiatun mengusulkan beberapa pilihan. Kemudian  mereka ingat sebuah resto Padang yang dirersmikan oleh SM pada senja berbuka 30 Maret, ujung Ramadhan 1445 H lalu. Mereka sepakat. 



Apakah mereka buka? Tanya SSJ. Coba kita minta orang kantor telusuri dan reservasi. Tak lama, info masuk, memang Padang Sultan Resto itu buka. Mereka tutup hanya Senin dan Selasa. Buka Rabu sampai Ahad. Cuma kalau Sabtu dan Ahad harus jauh hari dilakukan reservasi. Kalau tidak akan sulit ada tempat. Sabtu dan Ahad sangat padat. 



Rupanya cerita di situs SSJ pada ujung Maret lalu itu viral di Taiwan. Di sini ada sekitar 350 ribu WNI. Bahkan menurut versi tertentu diperkirakan 500 ribu orang. Di antaranya Pekerja Migran Indonesia (PMI), 270 ribu orang. Mahasiswa 17 ribu orang. Selebihnya ekspariat Indonesia dan para profesional lainnya. Dan menurut info sampai hari ini, inilah satu-satunya resto Padang di Pulau Formosa di samping sekitar 300 unit-instalasi restoran Idonesia di berbagai kawasan Taiwan. 

Benar saja pada Jumat petang itu, meski sudah direservasi, tetap saja ramai, meski tidak sepadat hari Sabtu dan Ahad. Mereka  sekaligus syukuran milad ke 70 Siti Rabiatun.  Kemarin, sudah ada pengambilan foto-foto di Chiang Kai-shek Memorial Park, Museum,  Theater di tengah Ibu Kota Formosa ini. 

Acara milad itu sengaja tidak di beritahu kepada Sang Isteri dan Suami, owner resto. Khawatir mereka tersinggung karena pesanan kedatangan sangat mendadak. Padahal di sini biasanya reservasi harus lebih pagi atau sehari sebelumnya.




Hidangan Menggigit

Beberapa pesanan sudah disampaikan. Mereka  kelihatannya mendapat layanan istimewa. Disambut cendol cincau campur kelapa muda dan bebepara buahan lainnnya.  Di awal musim panas ini, terasa nikmat sekali ketika temperatur luar antara 33-37 'C, minuman serasa cendol Mak Katik Pattimura Padang meresap di kerongkongan. 

Lalu bergantian datang nasi putih, rendang, tunjang, kalio daging sapi, kalio daging kambing (kesukaan Siti Rabiatun) gulai cubadak, gulai pucuk ubi, sate ayam,  samba lado hijau dan merah, ayam pop, gulai telur, kalio "jariang" alas jengkol, goreng kentang balado campur sedikit tempe dan kalio ayam. 

Tak sampai di situ, begitu waktu mau pulang, Owner minta tunggu sebentar. Rupanya karena pada hidangan tadi  gulai ikan belum ada, maka grup ini diminta menanti  bekal gulai ikan yang sengaja di masak baru. Lalu bekal dan bungkusan itu juga  ditambah rendang serta jengkol dan tunjang yang baru. Masing-masing dua porsi, satu untuk ibu Siti Rabiatun, dan satu lagi untuk Uni Sabai Nan Aluih yang tak ikut datang karena kesibukan lain anak-anak-anak yang sekolah.




Entah kenapa, owner tak mau dibayar. Alasannya grup kecil ini sejak diresmikan dua bulan lalu, baru sekarang mampir lagi.  Ketika dipaksa untuk terima uang, jawab Owner itu pesan mertua, jangan terima. Mertuanya pada saat grup ini di resto sedang berkunjung ke Senior Citizen Nursing Home (Panti Jompo) yang selalu dilakukan di hari Jum'at. 







Lasmiyati dari Sitiung Bolk B Dharmasraya ini, sudah lama dikenal WNI di pulau seberang Daratan Tiongkok ini. Isteri dan suami yang punya dua orang putra-putri buah hati ini kelihatan tersenyum ketika jempol-jempol grup kecil ini kepada keduanya serta asistennnya Farida dan tamu lain langanannya berapa WNI dari Lampung, Pontianak dan Jakarta yang santap pula siang ini. 








Komentar